Kebersamaan menuju Indonesia maju



Acara kegiatan untuk menghadapi kemerdekaan Indonesia merupakan hal yang wajib setiap tahunnya. Bagai sayur tanpa garam, anyep. Begitulah ibarat yang cocok kalau sepi dari acara tahunan dalam menyambut dirgahayu Indonesia. Terus menerus begitu, tak ada perubahan berarti.

Tak hanya itu saja, segerombolan orang tiap tahun mendatangi dan "bersatu sementara" untuk menghadiri seremonial kemerdekaan yang harus dilaksanakan sekedar mengheningkan cipta dalam rangka memperingati hari keluarnya proklamasi sebagai tanda kelahiran Indonesia.

Tak ada salahnya memang mengadakan kegiatan formal maupun informal kalau bertujuan untuk membanggakan akan negara tercinta. Namun yang jadi pertanyaan adalah makna dari rentetan seabrek kegiatan tersebut, apakah tak ada kelanjutan dari sebuah seremonial wajib itu? Atau apakah hanya sekedar menunjukkan bahwa negara Indonesia masih exist dan masih berkuasa (di negeri sendiri)?.

Menjadi sebuah negara maju dan besar impian semua negara dan warga tentunya, yang berada dalam lingkup negara. Tak terjadi begitu saja. Ada tingkatan yang harus dijalani untuk menuju sebuah impian itu. Semua berawal dari hal-hal yang kecil. Apabila terbiasa membiasakan sesuatu yang kecil, maka tak berat untuk melakukan pekerjaan yang besar. Sedikit demi sedikit nanti jadi bukit.


Kesadaran akan nasionalis merupakan salah satu faktor menjadikan berkembangnya sebuah negara. Mengapa? Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya rasa memiliki sebuah bangsa menjadikan rasa peresatuan dan kesatuan terjalin dengan solid. Sepak bola misalnya, kalau hanya mengandalkan tumpuan perjuangan dari seorang pemain saja, jangan berharap akan menjadi sebuah tim yang akan menjadi jawara. Namun apabila semua pemain berusaha dan bersatu dengan kinerja yang telah sesuai, berusaha untuk memperoleh sebuah rasa memiliki akan arti sebuah tim, maka setiap individu pemain akan berupaya sekuat tenaga agar timnya menjadi tim besar yang di segani oleh lawan-lawannya.

Dulu, Israel hanyalah sebuah komunitas yang keberadaanya sering dianggap remeh oleh sejumlah kalangan bahkan mereka sering dilecehkan oleh golongan kelompok besar. Yahudi Israel dianggap sebagai kaum yang tak seharusnya dilahirkan ke dunia.

Bumi tetap berputar pada porosnya, tak salah sedikitpun. Namun perputaran kekuasaan berganti. Kaum Israel yang dulu sering menjadi budak-budak tak berguna, kaum yang tak punya tanah sendiri, bahkan tak punya kekuasaan pada sebuah negara, sekarang menjadi penguasa dunia dalam segala bidang. Semua lini kehidupan dunia berada dalam kendali mereka. Israel dulu yang diremehkan, sekarang keberadaan mereka menjadi perhitungan oleh negara-negara sekitarnya, bahkan negara seluruh dunia.

Perjuangan kaum Israel untuk mendirikan sebuah negara dan ingin menjadi penguasa dunia membutuhkan waktu yang bertahun-tahun, bukan bermimpi dalam waktu sekejap, akan tetapi mereka berjuang sekuat tenaga agar mereka berada di posisi atas dalam kekuasaan. Dengan rasa nasionalis, mereka dengan semangat dan penuh keyakinan bahwa impiannya akan menuai keberhasilan di kemudian hari.

Ya, mereka berawal dari rasa persatuan dan kesatuan, rasa persaudaraan antar kaum, kekompakan dengan yang lainnya dan tentunya rasa memiliki bersama akan sebuah nama Israel menjadikan mereka perlahan-lahan sebuah negara yang harus di akui keberadaannya saat ini, karena hampir aspek ekonomi dunia berada dalam kekuasaan mereka.
(Terlepas dari tindakan negara Israel yang merebut paksa tanah Palestina dan mengklaim bahwa itu tanah yang dijanjikan untuk mereka. Jelas mereka yang salah dalam hal ini. Tapi, saya mengambil salah satu sisi apa yang baik dari mereka. Yakni, mereka bangga dengan negara mereka, Israel).

Lalu bagaimana dengan kita? Dengan negara yang besar ini? Negara yang dulu pernah dijuluki macan asia, apakah akan turun "jabatan" menjadi semut asia? Pastinya tak satupun warga negara Indonesia mau menjadi pecundang.

Menumbuhkan semangat patriot nasioanalis adalah penting dalam kehidupan sehari-hari demi tercapainya sebuah negara besar dan maju. Memulai dari hal-hal kecil merupakan gejala awal akan tumbuhnya rasa kesadaran bernegara. Misalnya ketika mengikuti upacara kemerdekaan, kita benar-benar menghayati akan makna dari kemerdekaan. Selain itu bangga dengan produk Indonesia, cinta dengan bahasa Indonesia, dll, merupakan salah satu hal-hal kecil yang bisa kita mulai dari sekarang.

Rasa memiliki kebersamaan atas sebuah negara juga merupakan unsur yang menjadikan kita bisa berubah menjadi negarawan sejati. Dengan demikian, ketika sudah tumbuh akan pentingnya kebersamaan sebuah negara, maka merasa berdosa apabila kita melakukan hal-hal yang membuat negara kita tercoreng.

Apalah artinya kegiatan seremonial kemerdekaan tahunan yang menjadi langganan wajib warga Indonesia jikalau hanya menjadikannya sebuah lelucon-lelucon bergaya nasionalis. Tak ada makna kalau kita hanya duduk diam setelah menghadiri dan turut meramaikan kegiatan wajib itu tanpa ada konskuensi jelas akan sebuah makna patriot, makna persatuan dan kesatuan, dan juga makna kebersamaan dalam bernegara. Takkan berhasil menjadi bangsa super power, jangan bermimpi.

Kembali kita gali arti proklamasi dan makna sebuah kemerdekaan agar negara kita menjadi sebuah negara merdeka sebenar-benarnya. Merdeka dari penjajahan dalam dan luar negeri, merdeka dari ideologi penjajah, merdeka dari kebodohan dan merdeka dari belenggu kesengsaraan yang saat ini masih berada dalam lingkungan sekitar kita. Tak ada kata terlambat untuk memulai langkah maju. Dengan landasan rasa kebersamaan kita jadikan bangsa ini menjadi sebuah bangsa besar dan dengan bersama pula kita yakin suatu saat impian itu akan menjadi kenyataan. Siapa lagi kalau bukan kita yang mengawalinya agar anak cucu kita nanti dengan bangganya tanpa rasa malu menyebut negara Indonesia sebagai negaraku.

"Sebelum malam mengucap selamat malam / sebelum tidur mengucapkan selamat datang / aku mengucap kepada hidup yang jelata / M E R D E K A !"


6 komentar:

MERDEKA untuk bangsaku dan negeriku, Rakyat Indonesia masih banyak yang belum mendapatkan pekerjaan, pengangguran dimana-mana, BUMN dijual ketangan asing, APAKAH INI YANG DISEBUT MERDEKA. Kekayaan alam melimpah ruah namun Tidak semua Menikmatinya

ziq, kmaren gw ngerayaain 17an dgn cara baru, dah tw kan? hehehe

MERDEKA!!
MERDEKA!!
MERDEKA!!
"How independence r u?"
Mungkin pertanyaan itu harus diberikan kepada seluruh bangsa Indonesia, barangkali lebih menggelitik rasa bangga terhadap bangsa ini...paling tidka kepada pendahulu kita yang telah memberi warisan perjuangan. Bukankan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan awal dari perjuangan kita sebagai suatu bangsa untuk mencapai predikat "bangsa yang besar"? Dan, perjuangan tidak pernah usai... :)

tulisannya bagus broth...

MERDEKA!!!!

hehe... jadi intinya... indonesia ma israel itu.. di dunia letaknya berseberangan.. atas-bawah.. sekarang israel di atas jadi giliran indonesia kebagian dibawah,, (loohh, paan sih)

he,, mo nasionalis gimana ziq.. cuma ngerayain 17an, cuma ngehias lingkungan biar rada meriah tanpa harus mikir makna kemerdekaannya sendiri aja sekarang susahnyaaaa minta ampun.. pada ga peduli,hehe

merdeka atau mati bung

Posting Komentar

coret di sini